Apakah Indonesia Sudah Merdeka Di Era Digital?

Apakah Indonesia Sudah Merdeka Di Era Digital?

Merdeka berarti tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu. Kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda dan Jepang sudah terjadi 72 tahun yang lalu. Sudah lama Indonesia merdeka, secara kedaulatan wilayah kita sudah merdeka. Bagaimana kalau dilihat dari dunia digital, apakah Indonesia sudah merdeka.

Di dunia digital batas-batas wilayah menjadi tidak berarti, karena semua wilayah bisa saling terhubung tanpa ada batasan. Berbeda dengan jaman dulu, penjajah harus menguasai wilayah yang akan di jajah. Di dunia digital siapa saja bisa menjajah negara manapun tanpa harus menguasai wilayah tersebut. Bagaimana jika suatu negara dipenuhi produk digital, sementara perusahan tersebut tidak ada di negara tersebut. Menurut saya tidak masalah selama sifatnya masih saling menguntungkan, tidak hanya menguntungkan sebelah pihak.

Sekarang Pemerintah harus lebih waspada, jangan sampai kita dijajah secara digital. Bukannya kita anti produk digital dan tidak menggunakan teknologi. Tetapi bagaimana bangsa Indonesia bekerjasama dengan perusahaan digital, seperti facebook atau google. Jangan sampai perusahaan digital hanya menguntungkan dirinya sendiri tanpa berkontribusi terhadap kesejahteraan bangsa Indonesia.

Baca juga: Pengusaha Hartarto Lojaya Menegaskan Bandar Lampung Layak Menjadi Smart City

Saya menyaksikan di sebuah media sosial postingan: "katanya anti asing, tapi kok masih pake google, samsung. Itu kan produk asing". Ada yang menyikapi wah iya juga ya.. kita berarti pro asing. Di sinilah terdapat poin penting dalam menyikapi dunia digital. Jangan sampai kita dijajah secara digital, tetapi lebih pada bekerja bersama, saling menguntungkan kedua belah pihak. Apabila bangsa Indonesia bisa membuat perusahaan seperti google atau samsung, lebih baik. Kalau gak bisa, mau gak mau kita harus bekerjasama. Kalau menolak teknologi kita pasti akan tertinggal dari negara lain.

Saya kira perkembangan teknologi digital sangat pesat, banyak anak-anak muda Indonesia yang mampu mendirikan perusahaan digital berkelas dunia. lihat saja, ada detikcom, gojek, bukalapak, kaskus, dan masih banyak lagi. Ini adalah keadaan yang bagus, jangan sampai bangsa negara kita dibanjiri produk asing, hingga kita menjadi ketergantungan. Lebih bagus lagi kalau perusahaan digital indonesia ekspansi sampai ke luar negeri.

Belum lama ini ada kasus pemblokiran telegram yang disinyalir disalahgunakan untuk terorisme. Ini adalah keputusan yang tepat, jangan sampai perusahan digital yang beroperasi di Indonesia tidak diawasi karena bisa mengancam keamanan negara. Menurut saya ini adalah bentuk dari kemerdekaan bangsa Indonesia di era digital. Kita harus punya wewenang penuh mengontrol semua produk dan perusahaan digital di Indonesia, yang tidak taat aturan blokir saja atau dilarang beroperasi di Indonesia.

Di jaman sekarang ini, mau tidak mau kita harus mengikuti perkembangan teknologi digital, boleh saja tidak menggunakan teknologi digital karena takut terjajah secara digital, misalnya memblokir situs facebook, twitter, dan google. Hal ini boleh saja asalkan ada solusi atau pengganti teknologi tersebut, jika tidak, mau tidak mau ya harus pake produk tersebut.

Sebagai contoh, di negara cina google sangat dibatasi namun mereka membuat mesin pencari sendiri yaitu baidu, cina juga sangat terbuka dengan teknologi informasinya, tetapi pemerintah cina mengatur ketat perusahaan teknologi digital yang ada disana.

Jangan seperti korea utara, yang membatasi masyarakatnya dengan dunia digital tetapi tidak memberikan solusi pengganti, sehingga negara tersebut sangat tertinggal.

Lalu bagaimana dengan Indonesia
Di Indonesia kondisi dunia digital sudah sangat baik pemerintah harus lebih ketat mengawasi perusahaan digital asing yang beroperasi di Indonesia. Jangan sampai negara Indonesia hanya dijadikan konsumen tanpa mendapatkan manfaat.

Selamat Ulang Tahun RI ke 72, Semakin Jaya di Era Digital

Posting Komentar untuk "Apakah Indonesia Sudah Merdeka Di Era Digital?"