Siapa Yang Tau ? Ayam Dulu Atau Telur Dulu

Pertanyaan tentang siapa yang lebih dulu antara ayam dan telur sudah menjadi perdebatan di dunia. Ada yang mengatakan bahwa telur terlebih dahulu, ada juga yang mengatakan bahwa ayam dulu baru telur. Menjawab pertanyaan tersebut secara gamblang memang sulit untuk menemukan jawaban yang pas. Namun jika menggunakan analogi, kita dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan sederhana, pas, dan masuk akal.

Namun saya tidak tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai jawaban dan alasan yang berkembang di masyarakat. Saya lebih tertarik pada pertanyaannya? Jika kita dapat melihat lebih jeli, pertanyaan tersebut adalah pertanyaan biasa yang mudah untuk menemukan jawabannya. Pertanyaan tersebut menjadi rumit karena menggunakan istilah ayam dan telur.

Tentu saja jika menggunakan istilah ayam dan telur, logika kita menjadi berputar-putar disitu tanpa menemukan jawabannya. Ayam berasal dari telur, telur berasal dari ayam. Terus mana yang lebih dahulu? Cara berpikir seperti inilah yang membingungkan logika kita. Pasti sangat susah menemukan jawabannya.

Di sini saya akan menjelaskan jawaban atas pertanyaan tersebut dengan cara yang sederhana dan masuk akal. Yang pertama saya akan menganalisa pertanyaan tersebut. Dimana saya akan mendefinisikan objek pertanyaan tersebut yaitu ayam dan telur.

Ayam adalah jenis binatang unggas, dimana berkembang biak dengan menghasilkan telur.
Telur adalah suatu produk yang dihasilkan oleh ayam untuk berkembang biak.

Jika kita menggunakan analogi perkembang biakan pada sapi, Ayam sama dengan induk sapi dan telur adalah anak sapi. Bila melihat perkembangan manusia yang berasal dari Adam dan Hawa yang kemudian memiliki anak. Sudah jelas bahwa Orang tua lebih dulu kemudian anak, jika ayam adalah orang tua dan telur adalah anak , maka sudah jelas bahwa ayam lebih dulu baru telur.

Apabila kita menelaah lebih jauh, tentang pertanyaan ayam dan telur, kita akan dibawa pada bagaimana proses awal penciptaan dunia ini. Tentu saja hanya Allah yang tau, dan kita hanya bisa mengira-ngira kecuali sesuatu itu telah diberitahukan oleh Allah.