99 Kata Bijak Fiersa Besari Terbaik
Fiersa Besari adalah seoran pemusik dan penulis kelahiran Bandung, selain itu ia juga aktif berkegiatan di alam terbuka dan sesekali menangkap gerak dengan kamera tuanya. Berikut ini adalah kumpulan kata bijak, kata mutiara dari Fiersa Besari.
1. "Ternyata, bangun lebih pagi adalah pembunuh gerutu. Karena kita punya waktu untuk secangkir kopi, setampuk lamunan, dan secarik rindu." - Fiersa Besari
2. "Ternyata memang benar, ketika pujian membuat seseorang besar kepala, ia tidak lagi besar hati untuk menerima saran." - Fiersa Besari
3. "Nyatakan perasaan, hentikan penyesalan, maafkan kesalahan, tertawakan kenangan, kejar impian. Hidup terlalu singkat untuk dipakai meratap." - Fiersa Besari
4. "Jangan cuma lihat senangnya, coba rasakan sedihnya. Hidup siapa pun tidak ada yang sempurna." - Fiersa Besari
5. "Kadang, yang terindah tak diciptakan untuk dimiliki. Cukup dipandangi dari jauh, lalu syukuri bahwa ia ada di sana untuk dikagumi dalam diam." - Fiersa Besari
6. "Jangan ambil apa pun, termasuk foto. Jangan tinggalkan apa pun, termasuk jejak. Jangan buang apa pun, termasuk waktu," ujar hutan pada manusia yang tidak bisa menepati janjinya. - Fiersa Besari
7. "Dijaga, bukan dikekang. Dipeluk, bukan dicekik. Dipercayai, bukan dicurigai. Diperjuangkan, bukan dipaksakan." - Fiersa Besari
8."Bagi beberapa orang, move on tidak semudah itu. Ada pengalaman pahit dan trauma yang membuat seseorang enggan membuka hati untuk orang baru. Kita pernah merasakan itu. Alangkah tidak baiknya memaksa seseorang move on jika kita tidak tahu latar belakangnya." - Fiersa Besari
9. "Mungkin, kita terlalu pandai berpura-pura hingga kita lupa bahwa kita sedang berpura-pura. Dan akhirnya kepura-puraan tersebut kita anggap kebenaran." - Fiersa Besari
10. "Tidak pernah terlalu pagi untuk berbahagia. Tidak pernah terlalu siang untuk memaafkan." - Fiersa Besari
11. "Kita butuh empati, lebih dari penghakiman. Butuh berbagi pendapat, lebih dari penghukuman. Butuh solusi, lebih dari sekadar kritik dan makian. Karena, yang lebih menyedihkan dari melihat seseorang yang berbuat kesalahan, adalah melihat orang-orang memaki seseorang yang berbuat kesalahan." - Fiersa Besari
12. "Tidak perlu terlalu bergantung pada orang lain. Orang lain juga punya kepentingan masing-masing." - Fiersa Besari
13. "“Perasaan” tidak pernah salah, tidak pernah bisa diatur. Cara menyikapi dan mengutarakannya yang menentukan apakah kita akan salah atau tidak." - Fiersa Besari
14. "Menyalahkan pengakuan orang lain itu mudah. Mengakui kesalahan sendiri itu yang sulit." - Fiersa Besari
15. "Menolong orang tidak perlu diiming-imingi 'Nanti dapat pahala dan rezeki berlipat ganda' Karena ketulusan tidak mengharapkan imbalan." - Fiersa Besari
16. "Hujan dan gebetan itu mirip. Ada yang mengaku suka, tapi hanya memandangnya dari tempat duduk yang hangat, berkata-kata romantis tanpa pernah mau bersinggungan. Ada yang betulan suka, mengalahkan rasa tidak nyaman, langsung berinteraksi dengannya meski berisiko sakit." - Fiersa Besari
17. "Selalu ada hari baru untuk setiap napas. Selalu ada kesempatan baru untuk kembali tersenyum. Patah hati tidak harus selamanya, kan?" - Fiersa Besari
18. "Tunjukkan kegelapan dan aku bisa melihat cahaya. Tunjukkan semua keburukanmu dan aku masih bisa melihat kebaikan yang tersisa." - Fiersa Besari
19. "Membenci dan mencemburui masa lalu adalah hal yang melelahkan. Kita takkan pernah bisa mengubahnya, kita hanya bisa belajar darinya." - Fiersa Besari
20. "Apakah kota masih untuk manusia, jika kita lahir, sekolah, kuliah, bekerja, lantas mati bagai robot yang tak mengerti alasan sebenarnya kenapa diutus ke muka bumi?" - Fiersa Besari
21. "Tidak perlu pelit ilmu. Semua orang bisa memegang gitar yang sama, tidak semuanya akan memainkan lagu yang sama." - Fiersa Besari
22. "Jangankan dipaksa melupakan, dipaksa tidur saja tidak enak." - Fiersa Besari
23. "Kesalahan kebanyakan orang adalah terlalu mempermasalahkan asal muasal yang berbeda, kemudian lupa menyamakan arah tujuan." - Fiersa Besari
24. "Saya masih saya yang sama. Caramu menilai saja yang mungkin berbeda." - Fiersa Besari
25. "Kau unik; satu-satunya di antara tujuh miliar manusia. Tidak perlu mengklasifikasikan sifatmu dalam batas zodiak atau golongan darah." - Fiersa Besari
26. "Banyak-banyak baca buku. Agar tidak gampang menerima informasi mentah-mentah." - Fiersa Besari
27. "Jatuh cinta bagi beberapa orang: Saling menipu diri dengan profile picture penuh manipulasi." - Fiersa Besari
28. "Cobaan bukan alasan untuk berhenti mencoba." - Fiersa Besari
29. "Betapa banyak dari kita senang meributkan hal-hal kecil hingga terlupa akan gambaran besarnya." - Fiersa Besari
30. "Semakin kuat dirimu, semakin banyak yang ingin melemahkanmu. Semakin besar dirimu, semakin banyak yang ingin mengerdilkanmu. Semakin bebas dirimu, semakin banyak yang ingin mengekangmu. Semakin kau menjadi dirimu, semakin banyak yang ingin menjadi dirimu." - Fiersa Besari
31. "Sebaik-baiknya cendera mata, bukanlah yang indah dipajang di lemari, melainkan yang indah dikenang di hati." - Fiersa Besari
32. "Menurut saya, istilah “pelakor” yang berarti “perebut lelaki orang” terasa kurang tepat. Hati seseorang tidak bisa direbut kalau ia tidak ingin direbut. Selingkuh itu butuh persetujuan minimal dua orang." - Fiersa Besari
33. "Enak atau tidaknya ucapan “selamat malam” dan “selamat pagi” itu tergantung siapa yang mengucapkan." - Fiersa Besari
34. "Tidak perlu semuanya diceritakan pada dunia. Tetap sisakan misteri. Bukankah rasa penasaran yang membuat mereka terus menggali lebih dalam tentangmu?" - Fiersa Besari
35. "Lebih baik memastikan biarpun menyakitkan, daripada selamanya bertahan dalam ketakutan." - Fiersa Besari
36. "Hidup dapat sangat mengecoh. Yang kita percaya bisa menikam dari belakang. Yang kita hindari malah mampu jadi penyelamat." - Fiersa Besari
37. "Cara terburuk untuk patah hati adalah dengan memperlihatkan pada orang yang sudah membuat kita patah hati bahwa kita semenyedihkan itu. Jangan ! Buktikan bahwa hidup kita lebih baik tanpa dia. Bekerja lebih keras, berkarya lebih banyak." - Fiersa Besari
38. "Di dunia ini, ada yang jika diselingkuhi akan pergi meski sakit, lalu memulai hidup baru dengan orang lain. Ada juga yang jika diselingkuhi akan membalas dendam dengan karya, lalu sukses. Ada juga yang jika diselingkuhi akan mencoba bunuh diri." - Fiersa Besari
39. "Ternyata betul, semakin kita memandang segala sesuatu dengan negatif, semakin dunia memandang kita dengan negatif pula. Semakin kita berbagi kebaikan, semakin banyak pula kebaikan yang kita dapatkan. Teori ini tidak penah terlalu tua." - Fiersa Besari
40. "Bertualang itu tidak harus selalu berpasangan, karena yang terpenting adalah menjadi rumah untuk satu sama lain." - Fiersa Besari
41. "Ada yang memandang ia yang angkuh menjulang. Ada yang menanti ia yang tak punya hati. Ada yang lupa bahwa jatuh cinta tidak diminta. Ada yang lupa bahwa rasa tidak bisa dipaksa." - Fiersa Besari
42. "Mau dibungkam dengan cara apa pun, mau disudutkan dengan isu apa pun, kebenaran tetaplah kebenaran. Ia akan hadir dengan caranya sendiri." - Fiersa Besari
43. "Kalau tiap hari dipamerkan, mungkin ada baiknya mulai dipertanyakan:
itu pasangan atau pajangan?"
44. "Jangan sampai bekerja, tapi malah dikerjain. Bermanfaat, tapi malah dimanfaatin." - Fiersa Besari
45. "Kalaupun harus gagal, setidaknya gagal dengan cepat dan tegas. Daripada berputar-putar, masuk friendzone, jadi teman curhat, menunggu dia putus, main kode, berusaha jujur, eh sudah begitu gagal-gagal juga." - Fiersa Besari
46. "Manusia berevolusi dari bertanya “kamu udah punya pacar belum?” ke tidak bertanya dan lebih memilih untuk stalking Instagram lalu menyimpulkan seseorang sudah punya pacar atau belum dari ada atau tidak foto couple ber-caption romantis di feed-nya." - Fiersa Besari
47. "Beberapa orang takut mengutarakan pendapat karena takut kehilangan pendapatan." - Fiersa Besari
48."Bahasa kita berbeda, agama kita berbeda, budaya kita berbeda, bukankah itu indah? Acungkan kepalmu, Kawan. Lawan ketidakadilan. Satukan semangat kita, anak semua bangsa." - Fiersa Besari
49. "Ada yang bernapas tapi tidak bersyukur; merdeka tapi memilih dipenjara; tersenyum tapi tidak bahagia; bernyawa tapi tidak benar-benar hidup." - Fiersa Besari
50. "Semoga kekurangajarannya mengajarimu sesuatu." - Fiersa Besari
51. "Kau tahu, kan, ada yang sepandai itu menebar pesona, memberi harapan, membuat caption yang seolah-olah untukmu, membuatmu senyum-senyum sendiri. Jangan senang dulu. Siapa tahu, dia seperti itu ke banyak orang." - Fiersa Besari
52. "Perjuangan tidak melulu soal maju dan menyerang. Terkadang juga soal berdiri dan bertahan." - Fiersa Besari
53. "Wahai yang berpasangan, tidak perlu mengejek yang sendirian. Yang sendirian belum tentu akan berpasangan. Tapi yang berpasangan suatu saat nanti pasti akan sendirian." - Fiersa Besari
54. "Saya tidak setuju dengan apa yang Anda katakan, tapi saya akan membela sampai mati hak Anda untuk mengatakan itu,” kalimat milik Voltaire yang pas untuk menyikapi kartu kuning. Kita tidak harus sependapat, bukan berarti kita mesti menghadapi perbedaan pendapat dengan makian. - Fiersa Besari
55. "Biarlah dia mirip aku, mereka mirip mereka, atau siapa mirip siapa. Yang kutahu, kau mirip jodohku." - Fiersa Besari
56. “Iya, tapi ...,” adalah bentuk setuju untuk tidak setuju. - Fiersa Besari
57. "Kalau sampai rindu, aku tidak akan bilang-bilang, aku akan datang. Tidak ada yang berat, selama hati kita masih erat." - Fiersa Besari
58. "Tapi, sehebat-hebatnya pengkritik, takkan berani mengkritik pasangan yang sedang sensi. Percayalah, saya sudah mencoba, dan hasilnya buruk." - Fiersa Besari
59. "Betapa menyedihkan melihat anak-anak muda takut mengungkapkan pendapatnya pada orang-orang yang mereka idolakan, hanya karena takut idolanya marah, menyebarluaskan opini mereka, lalu berujung memblokir. Padahal, kritik adalah salah satu bahan baku berkarya, bukan hanya sanjungan." - Fiersa Besari
60. "Lebih baik bilang duluan, daripada keduluan orang lain." - Fiersa Besari
61. "Beberapa orang terpejam saat melihat, terpenjara padahal merdeka, menunduk walau harusnya menengadah, mati meski masih bernapas." - Fiersa Besari
62. Sudah sama-sama dewasa, tidak lelah main kucing-kucingan?" - Fiersa Besari
63. "Manusia: Yang sendiri ingin berdua. Yang berdua ingin sendiri. Yang sendiri ingin berdua. Yang berdua ingin orang ketiga." - Fiersa Besari
64. "Tak usah repot-repot menyisakan ruangan di hatimu untuk seseorang yang tidak mau menetap." - Fiersa Besari
65. "Lain kali main ke hatimu, aku mau bawa spidol permanen supaya bisa menulis namaku di sana." - Fiersa Besari
67. "Senyum saja. Tidak perlu banyak marah-marah. Nanti cepat tua. Daripada tua sendiri, lebih baik tua berdua bareng saya." - Fiersa Besari
68. "Tidak semua yang makin berisi makin menunduk. Beberapa harus menengadah dan melawan." - Fiersa Besari
69. "Perasaan tidak bisa dilarang-larang. Tapi, bukan berarti tidak bisa disikapi dengan bijaksana." - Fiersa Besari
70. "Kita adalah titik-titik kecil yang terkorelasi oleh Alam Semesta. Duka mereka, duka kita. Sakit mereka, sakit kita. Doa mereka, doa kita." - Fiersa Besari
71. “Kapan-kapan” adalah “tidak akan” yang dihaluskan. - Fiersa Besari
72. "Mampukah kekasihmu setangguh aku? Menunggu tapi tak ditunggu. Bertahan tapi tak ditahan." - Fiersa Besari
73. "Jangan sampai terlalu sibuk menghidupi diri sendiri sampai lupa caranya menikmati hidup sendiri." - Fiersa Besari
74. "Hal yang paling menyebalkan dari petualangan adalah: sekali kau terkena racunnya, kau akan kecanduan. Kau akan mencari cara untuk kembali berkelana, meski harus menumpang mobil, tidur mengemper. Dan ketika kau tiba di destinasi impianmu, kau tahu semua pengorbanan itu sepadan." - Fiersa Besari
75. "Padahal, berinteraksi itu sebetulnya mudah: lakukan sesuatu yang jika orang lain lakukan padamu, kau takkan keberatan. Jangan lakukan sesuatu yang jika orang lain lakukan padamu, kau akan marah dan kecewa." - Fiersa Besari
76. "Tidak apa-apa mencoba, asal siap kecewa." - Fiersa Besari
77. "Tidak ada pencinta alam senior atau junior. Semua sama di mata semesta; sama-sama harus mawas diri, sama-sama harus rendah hati." - Fiersa Besari
78. "Ada manusia yg senang mendengar hanya demi menunggu kesempatan untuk mematahkan pendapat orang lain. Ada manusia yg senang diperhatikan tanpa tahu caranya memperhatikan. Ada manusia yg senang menghakimi tanpa pernah mau mengerti sudut pandang orang lain." - Fiersa Besari
79. "Lucu, kita membentuk pola pikir anak kecil agar tumbuh menjadi seperti kita. Padahal, diam-diam kita rindu menjadi anak kecil lagi." - Fiersa Besari
80. "Tidak semua yang bersandar, berlabuh. Tidak semua yang singgah, betah." - Fiersa Besari
81. "Dan aku hanya bisa menjadi pendosa, sementara engkau terus menjadi pendoa. Dan aku selalu sibuk dengan keakuanku, sementara kau selalu sibuk merindukanku." - Fiersa Besari
82. "Kau boleh lari dari kenyataan, asalkan tahu jalan pulang. Pergi dengan kekanakan, pulang dengan pendewasaan." - Fiersa Besari
83. "Dalam hidup ini, ada beberapa hal yang tidak ingin saya lakukan, tapi ketika sudah melakukannya, saya bisa sebahagia itu. Berenang bersama pari Manta adalah salah satunya." - Fiersa Besari
84. "Kalau sampai tenggelam, cari jalan untuk naik ke permukaan. Kembali bernapas, lalu temukan daratan. Jangan sampai mengambang tak tentu arah." - Fiersa Besari
85. "Kalau sampai tenggelam, cari jalan untuk naik ke permukaan. Kembali bernapas, lalu temukan daratan. Jangan sampai mengambang tak tentu arah." - Fiersa Besari
86. "Kematian tidak pernah ada bagi mereka yang tahu caranya menghargai ingatan." - Fiersa Besari
87. "Kalau pacarmu terus-terusan kau bentuk menjadi sesuai imajinasimu; kau paksa ia menjadi apa yang kau mau; kau larang ia mengejar impiannya, bukankah lebih baik kau berpacaran dengan dirimu sendiri saja?" - Fiersa Besari
88. "Sehebat apa pun kau rasa profesimu, tidak ada yang istimewa. Kita semua sama-sama bernapas dan berdarah. Hari ini menggenggam kehidupan, esok mungkin menggenggam kematian." - Fiersa Besari
89. "Kau tahu apa yang membedakan raja dengan pejuang? Raja sibuk mempertahankan tahta, bersabda, mengumpulkan rakyat dan membela diri seolah ia paling benar. Pejuang diam-diam menyerang, menjatuhkan sang raja dari singgasana. Jangan lupa, dalam catur, raja adalah yang terlemah." - Fiersa Besari
90. "Karenamu, saya mendefinisikan ulang kata “aku” menjadi tidak boleh egois, “kau” menjadi alasan untuk tetap melangkah, dan “kita” menjadi sesuatu yang harus diperjuangkan." - Fiersa Besari
91. "Alat itu penting. Ilmu lebih penting." - Fiersa Besari
92. "Sebuah pertemuan anak-anak manusia yang sedang kasmaran akan selalu terasa singkat, sepanjang apa pun waktu yang dihabiskan." - Fiersa Besari
93. "Beberapa orang menganggap Sabtu dan Minggu adalah hari kerja sementara lima hari lainnya untuk berlibur." - Fiersa Besari
94. "Awal kita berbeda, paham kita berbeda, pemikiran kita berbeda, karya kita berbeda, rasa kita berbeda, kita berbeda, lalu untuk apa kau memaksaku menjadi apa yang engkau mau? Tak perlu repot-repot. Aku telah tiba di titik kesadaran di mana hidupku adalah milikku, bukan milikmu." - Fiersa Besari
95. "Berani bertindak tapi tidak berani berpikir kritis sama saja dengan berjalan tapi tidak tahu ke mana harus mengambil belokan yang tepat." - Fiersa Besari
96. "Tidak perlu menggali kalau tidak siap menghadapi." - Fiersa Besari
97. "Hidup adalah tentang hilang, datang, dan segala di antaranya." - Fiersa Besari
98. "Orang besar, harus siap dikerdilkan. Orang hebat, harus siap dikucilkan. Orang berani, harus siap dibungkam. Orang benar, harus siap dibunuh. " - Fiersa Besari
99. "Rendahkan hati, bukan rendahkan diri. Dikasihi, bukan dikasihani." - Fiersa Besari
Semoga bermanfaat.
1. "Ternyata, bangun lebih pagi adalah pembunuh gerutu. Karena kita punya waktu untuk secangkir kopi, setampuk lamunan, dan secarik rindu." - Fiersa Besari
2. "Ternyata memang benar, ketika pujian membuat seseorang besar kepala, ia tidak lagi besar hati untuk menerima saran." - Fiersa Besari
3. "Nyatakan perasaan, hentikan penyesalan, maafkan kesalahan, tertawakan kenangan, kejar impian. Hidup terlalu singkat untuk dipakai meratap." - Fiersa Besari
4. "Jangan cuma lihat senangnya, coba rasakan sedihnya. Hidup siapa pun tidak ada yang sempurna." - Fiersa Besari
5. "Kadang, yang terindah tak diciptakan untuk dimiliki. Cukup dipandangi dari jauh, lalu syukuri bahwa ia ada di sana untuk dikagumi dalam diam." - Fiersa Besari
6. "Jangan ambil apa pun, termasuk foto. Jangan tinggalkan apa pun, termasuk jejak. Jangan buang apa pun, termasuk waktu," ujar hutan pada manusia yang tidak bisa menepati janjinya. - Fiersa Besari
7. "Dijaga, bukan dikekang. Dipeluk, bukan dicekik. Dipercayai, bukan dicurigai. Diperjuangkan, bukan dipaksakan." - Fiersa Besari
8."Bagi beberapa orang, move on tidak semudah itu. Ada pengalaman pahit dan trauma yang membuat seseorang enggan membuka hati untuk orang baru. Kita pernah merasakan itu. Alangkah tidak baiknya memaksa seseorang move on jika kita tidak tahu latar belakangnya." - Fiersa Besari
9. "Mungkin, kita terlalu pandai berpura-pura hingga kita lupa bahwa kita sedang berpura-pura. Dan akhirnya kepura-puraan tersebut kita anggap kebenaran." - Fiersa Besari
10. "Tidak pernah terlalu pagi untuk berbahagia. Tidak pernah terlalu siang untuk memaafkan." - Fiersa Besari
11. "Kita butuh empati, lebih dari penghakiman. Butuh berbagi pendapat, lebih dari penghukuman. Butuh solusi, lebih dari sekadar kritik dan makian. Karena, yang lebih menyedihkan dari melihat seseorang yang berbuat kesalahan, adalah melihat orang-orang memaki seseorang yang berbuat kesalahan." - Fiersa Besari
12. "Tidak perlu terlalu bergantung pada orang lain. Orang lain juga punya kepentingan masing-masing." - Fiersa Besari
13. "“Perasaan” tidak pernah salah, tidak pernah bisa diatur. Cara menyikapi dan mengutarakannya yang menentukan apakah kita akan salah atau tidak." - Fiersa Besari
14. "Menyalahkan pengakuan orang lain itu mudah. Mengakui kesalahan sendiri itu yang sulit." - Fiersa Besari
15. "Menolong orang tidak perlu diiming-imingi 'Nanti dapat pahala dan rezeki berlipat ganda' Karena ketulusan tidak mengharapkan imbalan." - Fiersa Besari
16. "Hujan dan gebetan itu mirip. Ada yang mengaku suka, tapi hanya memandangnya dari tempat duduk yang hangat, berkata-kata romantis tanpa pernah mau bersinggungan. Ada yang betulan suka, mengalahkan rasa tidak nyaman, langsung berinteraksi dengannya meski berisiko sakit." - Fiersa Besari
17. "Selalu ada hari baru untuk setiap napas. Selalu ada kesempatan baru untuk kembali tersenyum. Patah hati tidak harus selamanya, kan?" - Fiersa Besari
18. "Tunjukkan kegelapan dan aku bisa melihat cahaya. Tunjukkan semua keburukanmu dan aku masih bisa melihat kebaikan yang tersisa." - Fiersa Besari
19. "Membenci dan mencemburui masa lalu adalah hal yang melelahkan. Kita takkan pernah bisa mengubahnya, kita hanya bisa belajar darinya." - Fiersa Besari
20. "Apakah kota masih untuk manusia, jika kita lahir, sekolah, kuliah, bekerja, lantas mati bagai robot yang tak mengerti alasan sebenarnya kenapa diutus ke muka bumi?" - Fiersa Besari
21. "Tidak perlu pelit ilmu. Semua orang bisa memegang gitar yang sama, tidak semuanya akan memainkan lagu yang sama." - Fiersa Besari
22. "Jangankan dipaksa melupakan, dipaksa tidur saja tidak enak." - Fiersa Besari
23. "Kesalahan kebanyakan orang adalah terlalu mempermasalahkan asal muasal yang berbeda, kemudian lupa menyamakan arah tujuan." - Fiersa Besari
24. "Saya masih saya yang sama. Caramu menilai saja yang mungkin berbeda." - Fiersa Besari
25. "Kau unik; satu-satunya di antara tujuh miliar manusia. Tidak perlu mengklasifikasikan sifatmu dalam batas zodiak atau golongan darah." - Fiersa Besari
26. "Banyak-banyak baca buku. Agar tidak gampang menerima informasi mentah-mentah." - Fiersa Besari
27. "Jatuh cinta bagi beberapa orang: Saling menipu diri dengan profile picture penuh manipulasi." - Fiersa Besari
28. "Cobaan bukan alasan untuk berhenti mencoba." - Fiersa Besari
29. "Betapa banyak dari kita senang meributkan hal-hal kecil hingga terlupa akan gambaran besarnya." - Fiersa Besari
30. "Semakin kuat dirimu, semakin banyak yang ingin melemahkanmu. Semakin besar dirimu, semakin banyak yang ingin mengerdilkanmu. Semakin bebas dirimu, semakin banyak yang ingin mengekangmu. Semakin kau menjadi dirimu, semakin banyak yang ingin menjadi dirimu." - Fiersa Besari
31. "Sebaik-baiknya cendera mata, bukanlah yang indah dipajang di lemari, melainkan yang indah dikenang di hati." - Fiersa Besari
32. "Menurut saya, istilah “pelakor” yang berarti “perebut lelaki orang” terasa kurang tepat. Hati seseorang tidak bisa direbut kalau ia tidak ingin direbut. Selingkuh itu butuh persetujuan minimal dua orang." - Fiersa Besari
33. "Enak atau tidaknya ucapan “selamat malam” dan “selamat pagi” itu tergantung siapa yang mengucapkan." - Fiersa Besari
34. "Tidak perlu semuanya diceritakan pada dunia. Tetap sisakan misteri. Bukankah rasa penasaran yang membuat mereka terus menggali lebih dalam tentangmu?" - Fiersa Besari
35. "Lebih baik memastikan biarpun menyakitkan, daripada selamanya bertahan dalam ketakutan." - Fiersa Besari
36. "Hidup dapat sangat mengecoh. Yang kita percaya bisa menikam dari belakang. Yang kita hindari malah mampu jadi penyelamat." - Fiersa Besari
37. "Cara terburuk untuk patah hati adalah dengan memperlihatkan pada orang yang sudah membuat kita patah hati bahwa kita semenyedihkan itu. Jangan ! Buktikan bahwa hidup kita lebih baik tanpa dia. Bekerja lebih keras, berkarya lebih banyak." - Fiersa Besari
38. "Di dunia ini, ada yang jika diselingkuhi akan pergi meski sakit, lalu memulai hidup baru dengan orang lain. Ada juga yang jika diselingkuhi akan membalas dendam dengan karya, lalu sukses. Ada juga yang jika diselingkuhi akan mencoba bunuh diri." - Fiersa Besari
39. "Ternyata betul, semakin kita memandang segala sesuatu dengan negatif, semakin dunia memandang kita dengan negatif pula. Semakin kita berbagi kebaikan, semakin banyak pula kebaikan yang kita dapatkan. Teori ini tidak penah terlalu tua." - Fiersa Besari
40. "Bertualang itu tidak harus selalu berpasangan, karena yang terpenting adalah menjadi rumah untuk satu sama lain." - Fiersa Besari
41. "Ada yang memandang ia yang angkuh menjulang. Ada yang menanti ia yang tak punya hati. Ada yang lupa bahwa jatuh cinta tidak diminta. Ada yang lupa bahwa rasa tidak bisa dipaksa." - Fiersa Besari
42. "Mau dibungkam dengan cara apa pun, mau disudutkan dengan isu apa pun, kebenaran tetaplah kebenaran. Ia akan hadir dengan caranya sendiri." - Fiersa Besari
43. "Kalau tiap hari dipamerkan, mungkin ada baiknya mulai dipertanyakan:
itu pasangan atau pajangan?"
44. "Jangan sampai bekerja, tapi malah dikerjain. Bermanfaat, tapi malah dimanfaatin." - Fiersa Besari
45. "Kalaupun harus gagal, setidaknya gagal dengan cepat dan tegas. Daripada berputar-putar, masuk friendzone, jadi teman curhat, menunggu dia putus, main kode, berusaha jujur, eh sudah begitu gagal-gagal juga." - Fiersa Besari
46. "Manusia berevolusi dari bertanya “kamu udah punya pacar belum?” ke tidak bertanya dan lebih memilih untuk stalking Instagram lalu menyimpulkan seseorang sudah punya pacar atau belum dari ada atau tidak foto couple ber-caption romantis di feed-nya." - Fiersa Besari
47. "Beberapa orang takut mengutarakan pendapat karena takut kehilangan pendapatan." - Fiersa Besari
48."Bahasa kita berbeda, agama kita berbeda, budaya kita berbeda, bukankah itu indah? Acungkan kepalmu, Kawan. Lawan ketidakadilan. Satukan semangat kita, anak semua bangsa." - Fiersa Besari
49. "Ada yang bernapas tapi tidak bersyukur; merdeka tapi memilih dipenjara; tersenyum tapi tidak bahagia; bernyawa tapi tidak benar-benar hidup." - Fiersa Besari
50. "Semoga kekurangajarannya mengajarimu sesuatu." - Fiersa Besari
51. "Kau tahu, kan, ada yang sepandai itu menebar pesona, memberi harapan, membuat caption yang seolah-olah untukmu, membuatmu senyum-senyum sendiri. Jangan senang dulu. Siapa tahu, dia seperti itu ke banyak orang." - Fiersa Besari
52. "Perjuangan tidak melulu soal maju dan menyerang. Terkadang juga soal berdiri dan bertahan." - Fiersa Besari
53. "Wahai yang berpasangan, tidak perlu mengejek yang sendirian. Yang sendirian belum tentu akan berpasangan. Tapi yang berpasangan suatu saat nanti pasti akan sendirian." - Fiersa Besari
54. "Saya tidak setuju dengan apa yang Anda katakan, tapi saya akan membela sampai mati hak Anda untuk mengatakan itu,” kalimat milik Voltaire yang pas untuk menyikapi kartu kuning. Kita tidak harus sependapat, bukan berarti kita mesti menghadapi perbedaan pendapat dengan makian. - Fiersa Besari
55. "Biarlah dia mirip aku, mereka mirip mereka, atau siapa mirip siapa. Yang kutahu, kau mirip jodohku." - Fiersa Besari
56. “Iya, tapi ...,” adalah bentuk setuju untuk tidak setuju. - Fiersa Besari
57. "Kalau sampai rindu, aku tidak akan bilang-bilang, aku akan datang. Tidak ada yang berat, selama hati kita masih erat." - Fiersa Besari
58. "Tapi, sehebat-hebatnya pengkritik, takkan berani mengkritik pasangan yang sedang sensi. Percayalah, saya sudah mencoba, dan hasilnya buruk." - Fiersa Besari
59. "Betapa menyedihkan melihat anak-anak muda takut mengungkapkan pendapatnya pada orang-orang yang mereka idolakan, hanya karena takut idolanya marah, menyebarluaskan opini mereka, lalu berujung memblokir. Padahal, kritik adalah salah satu bahan baku berkarya, bukan hanya sanjungan." - Fiersa Besari
60. "Lebih baik bilang duluan, daripada keduluan orang lain." - Fiersa Besari
61. "Beberapa orang terpejam saat melihat, terpenjara padahal merdeka, menunduk walau harusnya menengadah, mati meski masih bernapas." - Fiersa Besari
62. Sudah sama-sama dewasa, tidak lelah main kucing-kucingan?" - Fiersa Besari
63. "Manusia: Yang sendiri ingin berdua. Yang berdua ingin sendiri. Yang sendiri ingin berdua. Yang berdua ingin orang ketiga." - Fiersa Besari
64. "Tak usah repot-repot menyisakan ruangan di hatimu untuk seseorang yang tidak mau menetap." - Fiersa Besari
65. "Lain kali main ke hatimu, aku mau bawa spidol permanen supaya bisa menulis namaku di sana." - Fiersa Besari
67. "Senyum saja. Tidak perlu banyak marah-marah. Nanti cepat tua. Daripada tua sendiri, lebih baik tua berdua bareng saya." - Fiersa Besari
68. "Tidak semua yang makin berisi makin menunduk. Beberapa harus menengadah dan melawan." - Fiersa Besari
69. "Perasaan tidak bisa dilarang-larang. Tapi, bukan berarti tidak bisa disikapi dengan bijaksana." - Fiersa Besari
70. "Kita adalah titik-titik kecil yang terkorelasi oleh Alam Semesta. Duka mereka, duka kita. Sakit mereka, sakit kita. Doa mereka, doa kita." - Fiersa Besari
71. “Kapan-kapan” adalah “tidak akan” yang dihaluskan. - Fiersa Besari
72. "Mampukah kekasihmu setangguh aku? Menunggu tapi tak ditunggu. Bertahan tapi tak ditahan." - Fiersa Besari
73. "Jangan sampai terlalu sibuk menghidupi diri sendiri sampai lupa caranya menikmati hidup sendiri." - Fiersa Besari
74. "Hal yang paling menyebalkan dari petualangan adalah: sekali kau terkena racunnya, kau akan kecanduan. Kau akan mencari cara untuk kembali berkelana, meski harus menumpang mobil, tidur mengemper. Dan ketika kau tiba di destinasi impianmu, kau tahu semua pengorbanan itu sepadan." - Fiersa Besari
75. "Padahal, berinteraksi itu sebetulnya mudah: lakukan sesuatu yang jika orang lain lakukan padamu, kau takkan keberatan. Jangan lakukan sesuatu yang jika orang lain lakukan padamu, kau akan marah dan kecewa." - Fiersa Besari
76. "Tidak apa-apa mencoba, asal siap kecewa." - Fiersa Besari
77. "Tidak ada pencinta alam senior atau junior. Semua sama di mata semesta; sama-sama harus mawas diri, sama-sama harus rendah hati." - Fiersa Besari
78. "Ada manusia yg senang mendengar hanya demi menunggu kesempatan untuk mematahkan pendapat orang lain. Ada manusia yg senang diperhatikan tanpa tahu caranya memperhatikan. Ada manusia yg senang menghakimi tanpa pernah mau mengerti sudut pandang orang lain." - Fiersa Besari
79. "Lucu, kita membentuk pola pikir anak kecil agar tumbuh menjadi seperti kita. Padahal, diam-diam kita rindu menjadi anak kecil lagi." - Fiersa Besari
80. "Tidak semua yang bersandar, berlabuh. Tidak semua yang singgah, betah." - Fiersa Besari
81. "Dan aku hanya bisa menjadi pendosa, sementara engkau terus menjadi pendoa. Dan aku selalu sibuk dengan keakuanku, sementara kau selalu sibuk merindukanku." - Fiersa Besari
82. "Kau boleh lari dari kenyataan, asalkan tahu jalan pulang. Pergi dengan kekanakan, pulang dengan pendewasaan." - Fiersa Besari
83. "Dalam hidup ini, ada beberapa hal yang tidak ingin saya lakukan, tapi ketika sudah melakukannya, saya bisa sebahagia itu. Berenang bersama pari Manta adalah salah satunya." - Fiersa Besari
84. "Kalau sampai tenggelam, cari jalan untuk naik ke permukaan. Kembali bernapas, lalu temukan daratan. Jangan sampai mengambang tak tentu arah." - Fiersa Besari
85. "Kalau sampai tenggelam, cari jalan untuk naik ke permukaan. Kembali bernapas, lalu temukan daratan. Jangan sampai mengambang tak tentu arah." - Fiersa Besari
86. "Kematian tidak pernah ada bagi mereka yang tahu caranya menghargai ingatan." - Fiersa Besari
87. "Kalau pacarmu terus-terusan kau bentuk menjadi sesuai imajinasimu; kau paksa ia menjadi apa yang kau mau; kau larang ia mengejar impiannya, bukankah lebih baik kau berpacaran dengan dirimu sendiri saja?" - Fiersa Besari
88. "Sehebat apa pun kau rasa profesimu, tidak ada yang istimewa. Kita semua sama-sama bernapas dan berdarah. Hari ini menggenggam kehidupan, esok mungkin menggenggam kematian." - Fiersa Besari
89. "Kau tahu apa yang membedakan raja dengan pejuang? Raja sibuk mempertahankan tahta, bersabda, mengumpulkan rakyat dan membela diri seolah ia paling benar. Pejuang diam-diam menyerang, menjatuhkan sang raja dari singgasana. Jangan lupa, dalam catur, raja adalah yang terlemah." - Fiersa Besari
90. "Karenamu, saya mendefinisikan ulang kata “aku” menjadi tidak boleh egois, “kau” menjadi alasan untuk tetap melangkah, dan “kita” menjadi sesuatu yang harus diperjuangkan." - Fiersa Besari
91. "Alat itu penting. Ilmu lebih penting." - Fiersa Besari
92. "Sebuah pertemuan anak-anak manusia yang sedang kasmaran akan selalu terasa singkat, sepanjang apa pun waktu yang dihabiskan." - Fiersa Besari
93. "Beberapa orang menganggap Sabtu dan Minggu adalah hari kerja sementara lima hari lainnya untuk berlibur." - Fiersa Besari
94. "Awal kita berbeda, paham kita berbeda, pemikiran kita berbeda, karya kita berbeda, rasa kita berbeda, kita berbeda, lalu untuk apa kau memaksaku menjadi apa yang engkau mau? Tak perlu repot-repot. Aku telah tiba di titik kesadaran di mana hidupku adalah milikku, bukan milikmu." - Fiersa Besari
95. "Berani bertindak tapi tidak berani berpikir kritis sama saja dengan berjalan tapi tidak tahu ke mana harus mengambil belokan yang tepat." - Fiersa Besari
96. "Tidak perlu menggali kalau tidak siap menghadapi." - Fiersa Besari
97. "Hidup adalah tentang hilang, datang, dan segala di antaranya." - Fiersa Besari
98. "Orang besar, harus siap dikerdilkan. Orang hebat, harus siap dikucilkan. Orang berani, harus siap dibungkam. Orang benar, harus siap dibunuh. " - Fiersa Besari
99. "Rendahkan hati, bukan rendahkan diri. Dikasihi, bukan dikasihani." - Fiersa Besari
Semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "99 Kata Bijak Fiersa Besari Terbaik"