Bagaimana Cara Penularan Penyakit Hepatitis D ?
gambar: wikipedia.org
Hepatitis D adalah peradangan pada hati yang disebabkan oleh Virus Hepatitis Delta (VHD). Virus ini ditemukan pertama kali pada tahun 1977.
VHD merupakan Virus RNA dengan defek, artinya virus ini tidak mampu bereplikasi secara sempurna tanpa batuan virus lain, yaitu virus hepatitis 8. Hal ini karena VHD tidak mampu mensintesis protein selubungnya sendiri dan bergantung ada protein yang disintesis VHB, termasuk HBsAg. Oleh karena itu, infeksi VHD hanya bisa terjadi pada penderita yang juga terinfeksi VHB pada saat bersamaan atau pada penderita hepatitis B kronik.
VHD ditularkan dengan cara yang sama dengan VHB, yaitu melalui cairan tubuh penderita. Cara penularan yang utama diduga melalui jalur parenteral. (baca "Bagaimana Cara Penularan dan Pencegahan Hepatitis B?")
Perjalanan Hepatitis D mengikuti perjalanan Hepatitis B. Bila Hepatitis B yang diderita bersifat akut dan kemudian sembuh, VHD iuga akan hilang dengan sendirinya. Namun bila VHD menginfeksi penderita menderita Hepatitis B kronik, maka penderita tersebut juga akan menderita hepatitis D kronik.
Gejala infeksi hepatitis D sama persis dengan Hepatitis B, namun kehadiran Virus ini terbukti mempercepat proses fibrosis pada hati, meningkatkan risiko kanker hati, dan mempercepat dekompensasi pada keadaan sirosis hati.
Gejala infeksi hepatitis D sama persis dengan Hepatitis B, namun kehadiran Virus ini terbukti mempercepat proses fibrosis pada hati, meningkatkan risiko kanker hati, dan mempercepat dekompensasi pada keadaan sirosis hati.
Masa inkubasi Hepatitis D rata-rata 2-8 minggu.
Semua penderita hepatitis B sebaiknya disarankan untuk menjalani pemeriksaan Hepatitis D. Pemeriksaan awal dilakukan untuk mengetahui adanya anti-HDV dalam serum. Apabila positif, lanjutkan dengan memeriksa RNA HDV. Hanya penderita yang RNA HDV positif saja yang dianjurkan untuk menjalani terapi hepatitis D.
Perlu diingat bahwa karena infeksi VHD memiliki cara penularan yang sama dengan VHB, VHC, dan HIV, maka pemeriksaan virus-virus tersebut juga perlu dilakukan.
Semua penderita hepatitis B sebaiknya disarankan untuk menjalani pemeriksaan Hepatitis D. Pemeriksaan awal dilakukan untuk mengetahui adanya anti-HDV dalam serum. Apabila positif, lanjutkan dengan memeriksa RNA HDV. Hanya penderita yang RNA HDV positif saja yang dianjurkan untuk menjalani terapi hepatitis D.
Perlu diingat bahwa karena infeksi VHD memiliki cara penularan yang sama dengan VHB, VHC, dan HIV, maka pemeriksaan virus-virus tersebut juga perlu dilakukan.
Mengingat infeksi VHD hanya bisa terjadi pada orang dengan Hepatitis B, maka pencegahan infeksi VHD sama persis dengan pencegahan infeksi VHB. Imunisasi terhadap VHB telah terbukti efektif menekan prevalensi hepatitis D di beberapa Wilayah di Eropa.
Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat merupakan pondasi utama untuk mencegah dari berbagai macam penyakit, termasuk hepatitis. Selain itu aktivitas fisik dan mengkonsumsi gizi seimbang juga sangat penting.
Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat merupakan pondasi utama untuk mencegah dari berbagai macam penyakit, termasuk hepatitis. Selain itu aktivitas fisik dan mengkonsumsi gizi seimbang juga sangat penting.
Posting Komentar untuk "Bagaimana Cara Penularan Penyakit Hepatitis D ?"