Lebih Enak di Rumah Orang Tua, Mertua atau Rumah Sendiri ?
Kali ini saya akan berbagi pengalaman dan perasaan tentang tempat tinggal.
Apa ini bisa juga disebut curhat,! Apa pun namanya pokoknya saya mau berbagi cerita mengenai apa yang saya alami ketika tinggal di rumah orangtua, mertua, dan rumah sendiri.
Namun saya gak bisa menceritakan bagaimana rasanya tinggal di rumah sendiri karena saat ini saya belum mempunyai rumah. Saat ini saya tinggal di kontrakan dengan ukuran sekitar 10x4 m. Untuk itu saya tidak akan menceritakan rumah sendiri tetapi menceritakan kehidupan saya di kontrakan.
Sebelum kepada topik pembahasan, sebelumnya saya akan memberitahukan bahwa saya pernah tinggal di berbagai tempat, mulai dari tinggal sama bude, saudara dekat lainnya, bahkan saudara jauh. Saya juga pernah tinggal di asrama, pernah tinggal di kosan. Dan dari berbagai tempat tersebut saya memfokuskan pada 3 tempat sesuai dengan judul di atas.
Tinggal di Rumah Orangtua
Hampir semua orang ketika masih kecil tinggal bersama orang tuanya, walaupun ada beberapa orang yang tidak. Rumah orangtua diwaktu kecil mempunyai banyak arti, bisa sebagai pelindung, tempat bermain, dan tempat mendapatkan berbagai pengalaman. Wajar kalau setiap orang pasti rindu akan rumah orangtuanya. Seseorang yang merantau jauh beribu kilometer pasti mempunyai keinginan untuk mengunjungi rumah orang tuanya, di rumah orangtua kita semua membuat kenangan, baik itu kenangan baik maupun kenangan buruk.
Saya termasuk ke dalam orang yang tinggal bersama orangtua sejak kecil, saya pun membuat banyak cerita di rumah orangtua saya. Sampai saat ini pun, jika waktu bisa kembali berputar, saya akan menuju masa kecil saya ketika berada dirumah orangtua dulu.
Tetapi jika kita sudah dewasa, misalnya sudah waktunya menikah. Tinggal bersama orang tua masih sangat menyenangkan, tetapi kita juga harus mandiri, mempunyai tempat tinggal sendiri. Bukanya ini tidak sayang orangtua, tetapi menurut saya ini adalah jalan terbaik untuk membahagiakan semua orang, termasuk diri sendiri. Intinya kalau bisa orangtua ikut kita, bukan kita ikut orangtua. Masalah nantinya orangtua tidak mau ikut tinggal bersama kita, itu bukanlah masalah.
Sebagai contoh: ketika tinggal sendiri atau tinggal bersama orangtua kita bebas makan semaunya, bebas masak indomie kapan pun, namun saat di rumah mertua kita tidak bisa makan seenaknya, tidak bisa masak indomie semaunya. mau gak mau kita harus mengikuti aturan yang ada di rumah mertua, walaupun kadang aturan tersebut bertentangan dengan prinsip kita. Jadi jika kita bisa tinggal sendiri, lebih baik tidak tinggal bersama mertua, karena sangat tidak nyaman.
Dengan tinggal di rumah sendiri kita mempunyai kebebasan, keleluasaan, kenyamanan untuk melakukan apa saja, tentunya melakukan hal-hal yang positif. Di rumah sendiri kita bebas masak apa aja, bebas nonton tv kapan saja, bebas mandi semaunya. Di rumah sendiri kita adalah pengaturnya.
Jadi , bagaimana pun keadaannya. Tinggal di rumah sendiri itu paling nyaman. Oleh karena itu, wahai anak muda jangan berpoya-poya, buatlah rumah sendiri untuk kehidupanmu kelak.
Dari tulisan ini, hal yang paling utama yang ingin saya sampaikan adalah "Kita Harus Mempunyai Rumah Sendiri". Oleh karena itu, jadikanlah rumah sebagai prioritas utama, jangan sampai Anda seperti saya, sudah umur 30 tahun belum mempunyai rumah sendiri.
Bagi saya, walauun nantinya kita harus tinggal di rumah orang tua atau mertua karena alasan tertentu. Mempunyai rumah sendiri tetap sangat penting.
Demikianlah yang dapat saya bagikan, semoga bermanfaat bagi kita semua.
Saya termasuk ke dalam orang yang tinggal bersama orangtua sejak kecil, saya pun membuat banyak cerita di rumah orangtua saya. Sampai saat ini pun, jika waktu bisa kembali berputar, saya akan menuju masa kecil saya ketika berada dirumah orangtua dulu.
Tetapi jika kita sudah dewasa, misalnya sudah waktunya menikah. Tinggal bersama orang tua masih sangat menyenangkan, tetapi kita juga harus mandiri, mempunyai tempat tinggal sendiri. Bukanya ini tidak sayang orangtua, tetapi menurut saya ini adalah jalan terbaik untuk membahagiakan semua orang, termasuk diri sendiri. Intinya kalau bisa orangtua ikut kita, bukan kita ikut orangtua. Masalah nantinya orangtua tidak mau ikut tinggal bersama kita, itu bukanlah masalah.
Tinggal di Rumah Mertua
Beberapa orang ada yang tinggal bersama mertua, ada yang nyaman ada yang tidak. Itu kembali ke pribadi masing-masing. namun secara garis besar tinggal bersama mertua sangat tidak menyenangkan. Setidaknya itu adalah yang pernah saya alami, bukannya mertua saya tidak menyukai saya, tetapi tinggal bersama mertua serba rikuh, mau ngapa-ngapain tidak nyaman. Walaupun mertua kita sangat baik, saya rasa tinggal bersama mertua sangat tidak menyenangkan.Sebagai contoh: ketika tinggal sendiri atau tinggal bersama orangtua kita bebas makan semaunya, bebas masak indomie kapan pun, namun saat di rumah mertua kita tidak bisa makan seenaknya, tidak bisa masak indomie semaunya. mau gak mau kita harus mengikuti aturan yang ada di rumah mertua, walaupun kadang aturan tersebut bertentangan dengan prinsip kita. Jadi jika kita bisa tinggal sendiri, lebih baik tidak tinggal bersama mertua, karena sangat tidak nyaman.
Tinggal di Rumah Sendiri
Sudah saya jelaskan di atas, bahwa saya belum mempunyai rumah sendiri, dan saat ini saya masih ngontrak. Walaupun saya tidak memiliki rumah sendiri saya akan mengungkapkan pandangan saya mengenai tinggal di rumah sendiri. Apapun rumahnya, tinggal di rumah sendiri lebih nyaman daripada tinggal bersama orang tua atau mertua. Itulah mengapa saya lebih baik ngontrak daripada tinggal bersama orangtua atau mertua.Dengan tinggal di rumah sendiri kita mempunyai kebebasan, keleluasaan, kenyamanan untuk melakukan apa saja, tentunya melakukan hal-hal yang positif. Di rumah sendiri kita bebas masak apa aja, bebas nonton tv kapan saja, bebas mandi semaunya. Di rumah sendiri kita adalah pengaturnya.
Jadi , bagaimana pun keadaannya. Tinggal di rumah sendiri itu paling nyaman. Oleh karena itu, wahai anak muda jangan berpoya-poya, buatlah rumah sendiri untuk kehidupanmu kelak.
Dari tulisan ini, hal yang paling utama yang ingin saya sampaikan adalah "Kita Harus Mempunyai Rumah Sendiri". Oleh karena itu, jadikanlah rumah sebagai prioritas utama, jangan sampai Anda seperti saya, sudah umur 30 tahun belum mempunyai rumah sendiri.
Bagi saya, walauun nantinya kita harus tinggal di rumah orang tua atau mertua karena alasan tertentu. Mempunyai rumah sendiri tetap sangat penting.
Demikianlah yang dapat saya bagikan, semoga bermanfaat bagi kita semua.
Posting Komentar untuk "Lebih Enak di Rumah Orang Tua, Mertua atau Rumah Sendiri ?"